Setiap
orang memiliki perbedaan usia saat memutuskan untuk siap menikah. Hal
ini wajar, karena menikah sebuah pilihan. Meskipun BKKBN menyebut usia
ideal menikah adalah 21 bagi wanita, dan 25 bagi pria, namun
itu bukan aturan wajib yang harus dipatuhi. Bahkan bila kita mau
mengambil benang merah dari opini masyarakat, usia wajar menikah adalah
21-25 bagi wanita, dan 25-30 untuk pria.
Namun begitu, mau tidak
mau, ada beberapa kendala saat Anda dan pasangan memutuskan menunda
pernikahan. Setidaknya ada enam masalah yang akan muncul , diantaranya :
1. Semangat yang memudar
Begitu banyak hal yang dapat Anda berdua lakukan, bersama bila menikah
muda. Dan hal ini tidak terasa maksimal, bila Anda menikah terlambat.
Misalnya aktivitas jalan-jalan keliling dunia. Meski hal ini dapat
dilakukan saat Anda di usia 40 tahun, namun secara fisik kemampuan
menjelajah medan yang berat pasti berbeda.
2. Uang menjadi prioritas
Hal ini tidak akan terjadi pada pasangan muda. Tapi dalam kasus pernikahan yang terlambat, perencanaan keuangan jadi lebih diutamakan sebelum banyak hal lain. Dampaknya, Anda berdua menjadi pribadi yang kaku. Terlalu fokus memandang masa depan, tanpa menikmati waktu hidup Anda yang sekarang.
3. Buru-buru mendapat keturunan
Tergesa mendapatkan
anak, adalah aspek lain yang dapat berfungsi untuk menjadi masalah pada
pernikahan terlambat. Anak akan menjadi topik diskusi yang lebih sering
dibicarakan, ketimbang topik lain. Karena banyak pihak (terutama
keluarga) sudah mulai ‘menagih,’ janji, mana anak Anda berdua? mana cucu nenek ... ? dsb.
4. Tidak berpikir matang
Bagi beberapa orang, menikah itu seperti deadline. Jika umur telah mencapai angka tertentu, mau tak mau ia semacam jadi terpaksa harus menikah. Akibatnya, saat penikahan terjadi ia kaget. Karena secara mental, sebenarnya ia belum siap membagi hidupnya dengan orang lain.
5. Merasa Berbeda
Karena menikah terlambat, pada akhirnya Anda akan merasa aneh memandang diri sendiri. Karena tiba-tiba Anda baru menyadari, bahwa tetangga seumuran tiap pagi sibuk mengantar anak sekolah, sementara Anda, baru saja merayakan nikmatnya malam pertama. Mendadak Anda tersadar, “Ya ampun, saya sudah terlambat menikah beberapa tahun!”
6. Konsep hidup kurang tertata.
Anda juga kesulitan memberi pasangan waktu yang cukup untuk berkomunikasi. Sebab jika Anda menikah di umur yang terlalu matang, pekerjaan sering menjadi hal yang utama. Lebih penting dari keluarga. Hal ini terjadi, karena faktor usia, di mana Anda mulai sulit menggeser kepentingan kantor demi keperluan pribadi.
_______________________________________________________________
Written by : azang kecil

