Doa Anda Ingin
Dijawab?
Seperti biasa, usai presentasi saya
berikan kesempatan siswa-siswa saya untuk bertanya. “Kalau-kalau masih ada yang
kurang jelas, silakan ditanyakan. Saya sediakan waktu kurang lebih 10 menit”,
kata saya. Lima menit pertama telah berlalu, namun tak seorang pun bertanya.
Lima menit kedua, ternyata seorang di antara mereka ada yang mengacungkan
tangannya. “Maaf. Saya boleh bertanya sesuatu di luar topik yang sedang dibahas
hari ini?” kata dia. Saya jawab, “Boleh. Silakan”.
Lalu, dia bertanya tentang doa. Pada intinya, dia bertanya tentang doanya
di Multazam dan di Raudhah yang belum terjawab. “Soalnya, menurut guru (ngaji)
saya tempat-tempat tersebut termasuk tempat-tempat yang mustajabah,"
terang dia.
Kendati pertanyaan itu di luar topik, saya jawab pertanyaan dia dengan
sebuah pertanyaan. “Kamu, sudah pernah berdoa di sana?”. Jawab dia, “Sudah.
Alhamdulilah saya pernah berdoa di tempat-tempat tersebut ketika umrah”.
Komentar saya, “Alhamdulillah”.
Berdoa hakikatnya melaksanakan perintah Allah. Allah berfirman, “Dan
Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah (kalian) kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan’”
(QS Ghafir [40] : 60). Ayat ini menjelaskan tentang kewajiban kita berdoa, dan
tentang hak Allah mengabulkan doa hamba-Nya.
Sudah barang tentu, kita seharusnya melaksanakan kewajiban kita dengan
sebaik-baiknya. Sedangkan perkara hak Allah, yakni apakah akan mengabulkan doa
kita atau tidak, sebaiknya kita serahkan sepenuhnya kepada-Nya.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berdoa,
(sepanjang) tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahim, niscaya Allah
akan mengabulkan doanya itu dengan tiga kemungkinan. Dikabulkan-Nya di dunia,
dikabulkan-Nya di akhirat, dan dihindarkan-Nya keburukan darinya sesuai dengan
doanya. Seorang sahabat bertanya, “Kalau begitu, kita harus memperbanyak doa?
Rasulullah menjawab, “Allahu Akbar/Allah Maha Besar” (HR Bukhari dalam
Adab al-Mufrad).
Oleh sebab itu, yang terpenting bagi kita adalah mengetahui definisi doa,
syarat-syarat berdoa, dan adab-adabnya dengan sebaik-baiknya. Doa yaitu
menampakkan kerendahan diri kepada Allah seraya mengajukan permohonan, mengharap
kebaikan yang ada di sisi-Nya, mengharap terkabulnya keinginan, dan selamat
dari hal-hal yang mengkhawatirkan.
Ibnu Qayyim menjelaskan, “doa termasuk obat yang paling mujarab karena doa
musuh bala bencana, mengadangnya dan mengobatinya, menghalangi turunnya dan
menghilangkannya atau meringankannya, dan doa adalah senjata orang yang
beriman.”
Doa Anda ingin dijawab? Berdoalah kepada Allah semata-mata. Janganlah
sekali-kali berdoa kepada selain Allah. Bertawasullah kepada-Nya dengan tawasul
yang sesuai syariat. Berbaik sangkalah kepada-Nya. Janganlah tergesa-gesa ingin
dikabulkan. Selain itu, makanlah makanan (juga minumlah minuman) yang halal dan
baik.
Tak kalah penting; berdoalah sambil bersimpuh, mulailah dengan memuji-Nya,
bershalawatlah kepada nabi dan rasul-Nya, bersucilah dari hadas dan najis,
menghadaplah ke arah kiblat, angkatlah kedua tanganmu, rendahkanlah suaramu,
dan seterusnya. Wallahu a’lam.
___________________________________________________________________________
Written by: H. Abdullah Najib
.jpg)
