PASTIKAN NIKAH ANDA TERCATAT DI KUA , NIKAH DI KUA GRATIS ... , NIKAH DILUAR KANTOR BAYAR Rp. 600.000,- ( DISETOR LANGSUNG KE BANK ) LAYANAN KUA GRATIS ( LEGALISIR, REKOMENDASI, IKRAR WAKAF, DUPLIKAT, KONSELING DAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ) # SMS CENTER 081228249995 #
Home » » Muhasabah I

Muhasabah I

Written By Unknown on Thursday, December 4, 2014 | 11:17 AM


Akhir akhir ini peristiwa bencana alam di Indonesia datang silih berganti, mulai dari tsunami diaceh,  banjir bandang, gunung meletus,tanah longsor  dan yang  kemarin terjadi gempa bumi dan keluarnya gas beracun dari magma perut bumi di daerah Dieng, yang merenggut banyak nyawa dan menjadikan masyarakat mengungsi sehingga menghentikan denyut jantung aktivitas perekonomian masyarakat , seakan ikut andil ‘menyapa’ manusia. 



Fenomena alam ini tak ubahnya hanya secuil bukti tentang kekuasaan Allah untuk menggambarkan betapa kecilnya kuasa manusia di dunia. 


           Lebih dari empat miliar tahun planet bumi diciptakan beserta sumberdaya yang terkandung di dalamnya dengan keunikan dan keistimewaan bentuk, motif dan warnanya, tidak lain untuk memfasilitasi keperluan perjalanan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna ini. 

Manusia pada hakikatnya sebagai makhluk nomaden yang berangkat dari alam azali, berpindah ke  alam rahim, alam dunia, alam barzah dan  tempat pemberhentian terakhir di alam akhirat. 

           Time limit khalifah di bumi ini sangat singkat laksana seorang pengembara yang mampir untuk  sekadar minum, begitulah Rasullullah saw, sang manusia agung pilihan menggambarkannya. 
    
Setiap bayi yang lahir di alam fana ini tidak punya pilihan untuk hidup melainkan dengan dua buah kitab, yakni kitab catatan perbuatan baik (sijjin) dan perbuatan buruk (illiyin) yang akan menyertainya sampai akhirat nanti.  Ditambah lagi amanah dari Allah yang khusus diberikan kepada manusia, yakni shalat.

           Suatu ketika sahabat melihat Ali bin Abi Thalib, ra ketika berwudlu kulitnya berwarna kuning, dan bergemetaran badannya ketika shalat. 



Maka sahabat yang melihatnya bertanya kepada menantu Rasullullah itu, “wahai Ali mengapa engkau kelihatan seperti tidak sehat ketika berwudlu dan shalat?”. 


           Ali bin Abi Thalib pun menjawab “Bagaimana aku tidak gemetar jika gunung, pohon dan makhluk lain ciptaan-Nya saja tidak sanggup memegang amanah ini dari Allah”
    
Hidup di dunia sangatlah singkat, tak sebanding dengan kehidupan di akhirat. Sebagaimana firman Allah Surat Al Ma’arij Ayat 4 :

Para malaikat dan jibril naik menghadap kepada Allah, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun”.



           Berarti, sehari di akhirat sama dengan 50.000 tahun di dunia. Bila dikoversikan umur manusia berdasar tolok ukur usia Rasullullah SAW 63 tahun maka kehidupan manusia setara dengan dua menit enam detik di akhirat.

Belum lagi ibadah yang dilakukan seorang hamba belum tentu diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, berhitunglah!



sumber google
Share this article :
 
Support : Privacy Policy | Disclaimer | Contact
Copyright © 2014. Kua Kecamatan Limpung - Batang - All Rights Reserved
Jl.Limpung-Tersono KM.01 telp (0285) 4486533 Batang 51271
KUA Limpung