Kisah Segelas Susu
Al Kisah : Suatu hari, seorang anak miskin
yang berjualan dari rumah ke rumah untuk membiayai sekolahnya merasa sangat
lapar tapi hanya mempunyai uang seribu rupiah. Ia memutuskan untuk minta makan
di rumah berikutnya, namun segera kehilangan keberaniannya ketika seorang gadis
cantik telah membukakan pintu. Sebagai gantinya ia minta air.Gadis
itu melihat bahwa si anak kecil tampak kelaparan, ia lalu membawakannya segelas
besar susu. Anak itu pun meminumnya perlahan-lahan.
“Berapa
harus kubayar segelas susu ini?” kata anak itu.
“Kau tidak
harus membayar apa-apa,” jawab
si gadis. “Ibu melarangku
menerima pembayaran atas kebaikan yang kulakukan.”
“Bila
demikian, ku ucapkan terima kasih banyak dari lubuk hatiku.”
Si anak miskin itu lalu meninggalkan rumah
itu.
Ia tidak saja lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Alloh dan kepercayaannya kepada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.
Ia tidak saja lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Alloh dan kepercayaannya kepada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.
Beberapa
tahun kemudian gadis itu menderita sakit parah.
Para dokter setempat kebingungan sewaktu
mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dan mengundang
beberapa dokter ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Howard
Kelly akhirnya dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat.
Ketika mendengar nama kota asal si pasien,
terlihat pancaran aneh di mata Dokter Kelly.
Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong
rumah sakit dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Kelly
segera mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan
tekad untuk menyelamatkan nyawanya.
Sejak hari itu Dokter Kelly memberikan
perhatian khusus pada kasus si pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si
pasien bisa disembuhkan. Dokter Kelly meminta kepada bagian keuangan agar
tagihan rumah sakit diajukan kepadanya dahulu untuk disetujui sebelum
diserahkan kepada si pasien.
Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke
kantor Dokter Kelly. Ia mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu di
pinggirnya. Tagihan itu kemudian dikirimkan ke kamar pasien.
Si pasien takut membuka amplop nota tagihan
karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya.
Akhirnya, tagihan itu dibuka dan
pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu :
Telah
dibayar lunas dengan segelas susu.
Tertanda
DR. Howard
Kelly
Air mata bahagia membanjiri mata si pasien.
Ia berkata dalam hati,“Terima
kasih Alloh, cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan tangan manusia.”
_______________________________________________________________
Written by : Azang kecil

