PASTIKAN NIKAH ANDA TERCATAT DI KUA , NIKAH DI KUA GRATIS ... , NIKAH DILUAR KANTOR BAYAR Rp. 600.000,- ( DISETOR LANGSUNG KE BANK ) LAYANAN KUA GRATIS ( LEGALISIR, REKOMENDASI, IKRAR WAKAF, DUPLIKAT, KONSELING DAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ) # SMS CENTER 081228249995 #
Home » , » Meraih Malam Lailatul Qodar

Meraih Malam Lailatul Qodar

Written By Unknown on Tuesday, July 14, 2015 | 10:30 AM

Hasil gambar untuk malam lailatul qadar

الحَمْدُ لِلهِ مُقَدِّرِ الْمَقْدُوْرِ وَمُصَرِّفِ اْلأَيَّامِ وَالشُّهُوْرِ، وَأَحْمَدُهُ عَلَى جَزِيْلِ نِعَمِهِ وَهُوَ الْغَفُوْرُ الشَّكُوْرُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْبَشِيْرُ النَّذِيْرُ وَالسِّرَاجُ الْمُنِيْرُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا إِلَى الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ، أَمَّا بَعْدُ: فَأُوْصِيْكُمْ-أَيُّهَا النَّاسُ-وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَاتَّقُوْا اللهَ رَحِمَكُمُ اللهُ فَبِهَا الْفَلاَحُ وَالسَّعَادَةُ وَالنَّجَاحُ

Hadirin Rahimmakummullah ..

Pertama-tama marilah kita senantiasa memanjatkan rasa tasyakur kita ke hadirat Alloh SWT, atas segala hidayah dan ma’unahNya kepada kita sekalian, hingga kita secara sadar berkemauan untuk menjalankan kewajiban kita kepadaNya.

Melalui momentum ibadah shalat jum’ah, di bulan suci ramadhan ini, mari kita bersama-sama untuk meneguhkan kembali rasa ketakwaan kita kepada Alloh SWT.
Marilah kita berupaya memerdekakan diri kembali dari segala keterlanjuran kita, membiarkan diri disibukkan  oleh entah apa saja selain Allah Azza Wa jalla.

Mungkin kita telah
disibukkan oleh jabatan – pekerjaan , kita melakukan apa saja untuk jabatan, hingga kita lupa akan Alloh SWT. Mungkin kita telah disibukkan  oleh harta benda, hingga kita melakukan apa saja untuk harta benda dan melupakan Alloh SWT. Kesibukan – kesibukan  inilah yang terkadang membuat kita melakukan sesuatu yang memiliki dampak / akibat tidak saja melupakan pesan-pesan Alloh sang Maha Pencipta, namun juga mungkin merusak keharmonisan alam sekitar. Sekali lagi, marilah kita memperbaharui komitmen ketakwaan kita kepada Alloh swt, dengan selalu mengorientasikan segala perilaku kita atas dasar perintah dan larangan Alloh SWT. Mudah-mudahan hingga saatnya Alloh SWT berkenan memanggil kita, kita dalam kondisi tetap mengingat Alloh dengan berpegang teguh pada ketakwaan ini.

Hadirin sidang jum’ah yang mulia

Bulan puasa, bagi umat islam adalah bulan yang amat berharga bagi pembentukan kesucian rohani kita. Banyak media informasi yang yang berbicara tentang kelebihan
- kelebihan bulan ini.jika kita sekedar menggali berbagai fadlilah di bulan ini, nampaknya tidak begitu sulit. Tentunya bagi orang yang mendapatkan hidayah dari Alloh, segala informasi yang masuk ke telinga kita , semestinya akan semakin menambah kedekatan dan ketakwaan kita pada Alloh SWT. Namun sebaliknya, bagi orang yang tidak mendapatkan hidayah, sekian banyak informasi yang masuk ke telinga mereka, seolah hanya suara kosong yang tanpa makna. Mereka tidak dapat mengambil fadlillah yang ada di bulan suci ini, mereka pun masih  tetap melakukan berbagai perilaku buruk, kemaksiatan dan mereka pun semakin jauh dari Alloh.
Naudlu billah min dzalik.

Kita telah mafhum, bahwa di bulan suci romadhon ini Alloh telah menetapkan sebuah malam yang memiliki  keutamaan luar biasa yaitu Lailatul Qadar. Malam itu, menurut mustafa al-maraghi dalam tafsirnya disebut sebagai malam turunnya Al-Qur’an pertama kali sebelum kemudian turun berangsur-angsur selama kurang lebih dua puluh tiga tahun.
Adapun maksud dari malam yang diberkahi ialah malam al-Qur’an pertama kali diturunkan, sebagaimana pendapat imam musthofa al- maroghi. Di Indonesia umumnya dianggap jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.

Syaikh Ali Ahmad Al-Jurjawi, mencatat seputar perbedaan pendapat malam Lailatul qadar. Menurutnya, ada sebagian ulama berpendapat bahwa, Lailatul qadar terjadi di salah satu malam dari bulan Ramadhan (antara tanggal 1-30 Ramadhan).
Pendapat ini mendasarkan pada kenyataan, tidak ada keterangan yang sharih terhadap tanggal terjadinya Lailatul Qadar. Sebagian lagi berpendapat bahwa Lailatul Qadar terjadi di 10 hari terakhir pada malam  ganjil di bulan Ramadhan. Meskipun tidak ada keterangan yang sharih tentang waktu terjadinya malam tersebut, namun Rasulullah SAW pernah memerintahkan kepada sahabat untuk lebi serius  melakukan peribadahan di malam-malam sepuluh terakhir  pada bulan Ramadhan,khususnya di malam ganjil. Dan para sahabatpun berduyun-duyun untuk melakukan anjuran Rasulullah Saw itu.

Begitu beragamnya pendapat tentang terjadinya lailatul qadar tidak perlu di perdebatkan. Tapi yang penting bagaimana kita mempersiapkan diri untuk mengapai / menyongsong kebaikan-kebaikan yang terdapat pada malam lailatul qadar tersebut.  Yaitu dengan memperbanyak membaca Al quran, sedekah, mendirikan shalat-shalat sunnah, mengajak anggota keluarga , istri dan anak – anak untuk melaksanakan ( qiyamul lail )  serta amalan – amalan sholeh lainya.

Oleh karena itu, semestinya setiap orang berusaha meningkatkan amal ibadahnya, lebih-lebih pada sepuluh hari yang terakhir. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana dalam hadits,

أَنَّ النَّبِيَّ صل الله عليه وسلم كَانَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersungguh-sungguh beribadah pada sepuluh hari yang terakhir tidak seperti pada hari-hari yang lainnya.” (HR. Muslim)

Disebut malam  lailatul qadar dikarenakan Malam yang penuh dengan kebaikan bagi orang-orang yang mengisinya dengan ketaatan. Pada malam itu para malaikat termasuk malaikat Jibril turun ke bumi, untuk menghampiri dan mengucapkan salam kepada hamba - hamba Allah yang sedang beribadah. Pada malam itu, pintu-pintu langit dibuka dan Allah SWT menerima taubat hamba - Nya”, sepanjang malam itu tersebar keselamatan bagi penduduk bumi hingga terbit fajar.
Dan amalan seseorang di malam tersebut setara dengan amalan yang dilakukan seribu bulan  ( 83 Th ). Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& Îû Ï's#øs9 Íôs)ø9$# ÇÊÈ   !$tBur y71u÷Šr& $tB ä's#øs9 Íôs)ø9$# ÇËÈ   ä's#øs9 Íôs)ø9$# ׎öy{ ô`ÏiB É#ø9r& 9öky­ ÇÌÈ   ãA¨t\s? èps3Í´¯»n=yJø9$# ßyr9$#ur $pkŽÏù ÈbøŒÎ*Î/ NÍkÍh5u `ÏiB Èe@ä. 9öDr& ÇÍÈ   íO»n=y }Ïd 4Ó®Lym Æìn=ôÜtB ̍ôfxÿø9$# ÇÎÈ 
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malamkemuliaan. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu.malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan
pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

Hadirin Rahimmakummullah ..

Maha suci Allah, Lailatul Qodar memang sungguh mulia. Wajar bila kedatangannya begitu didambakan setiap Muslim, namun Allah dan Rasul-Nya tidak menentukan kapan malam mulia itu, sehingga upaya ‘mendapatkan / meraihnya’ Lailatul Qodar di bulan Ramadhan menjadi fenomena tersendiri di kalangan umat Islam.

Sungguh beruntung orang-orang yang bisa memanfaatkan kesempatan yang mulia ini dengan berbagai amal saleh. Ia bisa meraih keuntungan yang berlipat-lipat.

Sungguh, kerugian yang besar bagi orang-orang yang tetap di atas kemaksiatan - kemaksiatannya selama bulan Ramadhan. Sebab, kemaksiatan di bulan Ramadhan yang mulia tidak sama dengan kemaksiatan yang dilakukan di luar Ramadhan, meskipun kemaksiatan tidak boleh dilakukan kapan pun dan di bulan apa pun. Hanya saja, kemaksiatan di bulan ini menunjukkan ketidakpedulian seseorang terhadap dirinya dan jeleknya akhlak orang yang melakukannya.

Oleh karena itu, marilah kita jadikan bulan yang mulia ini sebagai saat untuk bertobat kepada Allah Subhanahu wata’ala , mumpung Allah senantiasa membuka lebar – lebar pintu rahmah dan maghfirohnya dan kita memulai lembaran baru dengan amalan-amalan saleh dan ketakwaan kepada-Nya.
Ingatlah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

“Sangatlah merugi orang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, namun berpisah sebelum diampuni dosa-dosanya.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, beliau mengatakan, “Hadits hasan gharib.”)

Hadirin sekalian rahimmakumullah,,

Jika kita menyimak catatan imam
Syaikh Ali Ahmad Al-Jurjawi tersebut, tentunya patut ditelusuri lebih lanjut, mengapa lailatul Qadar tidak di informasikan oleh Alloh secara sharih. Seolah-olah Allah SWT telah merahasiakan malam yang penuh berkah ini, hingga umat muslim tidak dapat dengan mudah mendapatkan kemuliaan malam ini. Justru karena kerahasiaannya itulah, malam Lailatul Qadar selalu menarik untuk diwacanakan.

Diantara hikmah dari kerahasiaan ini  dimaksudkan agar manusia bersungguh-sungguh   melakukan ibadah kepada Alloh SWT. Kesungguhan beribadah yang di realisasikan tidak hanya pada saat-saat tertentu, namun juga direalisasikan sepanjang hayatnya. Sehingga manusia dapat memelihara istiqamahnya dalam melakukan pengabdian kepada Alloh SWT. Ini berbeda dengan, jika Lailatul Qadar ditentukan pada hari – tgl tertentu. Manusia akan mudah terlepas  dari istiqamahnya dalam beribadah. Pemeliharaan istiqamah dalam beribadah ini menjadi penting, mengingat, bahwa keimanan manusia sangat fluktuatif / naik turun. Suatu saat mungkin keimanan kita dalam kondisi prima, hingga mereka gampang mengingat Alloh, namun pada waktu yang lain mungkin keimanan kita dalam kondisi buruk, hingga mereka melupakan Alloh SWT. Dalam kondisi seperti inilah, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh agar keimanan kita tetap prima.

Hadirin sekalian Rahimmamukullah.

Salah satu bentuk ekspresi syukur atas pelaksanaan puasa ramadan adalah tidak terjadinya kemandekan amal setelahnya, karena memang bulan Ramadhan memiliki keterkaitan erat dengan bulan syawwal. Hal ini bisa dibuktikan dengan anjuran menyusuli puasa Ramadhan dengan puasa enam hari dibulan syawwal, artinya selepas bulan Ramadhan sebisa mungkin amal ibadah seseorang harus lebih ditingkatkan . Jika bulan Ramadhan merupakan bulan pembakaran / penggemblengan , maka bulan syawwal nanti adalah bulan peningkatan amal sebagaimana makna harfiahnya masing – masing.

Keterputusan amal ibadah bersamaan dengan berlalunya bulan Ramadhan harus benar – benar dihindari  karena sebaik amal adalah amal yang sambung menyambung dan tidak berhenti ditengah jalan hingga datang saat kematian.

Hadirin rahimakumullah,

Pada akhir bulan Ramadhan ini juga ada kewajiban besar yang harus diperhatikan oleh kita semua, yaitu kewajiban mengeluarkan zakat fitrah. Zakat ini berupa makanan pokok sebanyak satu sha’ atau sekitar tiga kilogram, diberikan kepada yang berhak menerimanya sebelum shalat ‘ied dilaksanakan. Disebutkan dalam hadits dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu :

كُنَّا نُخْرِجُ إِذْ كَانَ فِينَا رَسُولُ اللهِ صل الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ كُلِّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ، حُرٍّ أَوْ مَمْلُوكٍ، صَاعًا مِنْ طَعَامٍ

“Dahulu di saat Rasulullah bersama kami, kami mengeluarkan zakat fitrah atas anak kecil maupun orang dewasa, baik yang merdeka maupun budak, sejumlah satu sha’ dari makanan (pokok).” (HR. Muslim)

Hadirin rahimakumullah

Kita mungkin tidak sehebat dan sebaik para sahabat – sahabat Nabi yang selalu  bersedih dan menangis dikala bulan suci Ramadan berakhir, namun selayaknya kita pun patut takut sebab tak ada jaminan , apakah amal ibadah kita  selama 23 hari ini diterima oleh Allah. Begitu pula tak ada jaminan pula, apakah kita bisa  dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan. Untuk itu di akhir Ramadhan ini ,mari kita memperbaiki diri dan meningkatkan amal ibadah kita serta berdo’a dengan sungguh – sungguh kepada Allah SWT, Semoga kita semua termasuk orang - orang yang  amal ibadah selama bulan Ramadhan ini , diterima sebagai amalan sholihan maqbulan dan mendapatkan keberkahan lailatul qodar, amin, amin ya rabbal alamin

اقــول قـولي هذا واســتغـفـرالله لي ولكم ولجميـع المســلمين والمســلمات انه هــو الـغـفـور الـرحيـم


______________________________________________________________
Written : H. Abdullah Najib
Share this article :
 
Support : Privacy Policy | Disclaimer | Contact
Copyright © 2014. Kua Kecamatan Limpung - Batang - All Rights Reserved
Jl.Limpung-Tersono KM.01 telp (0285) 4486533 Batang 51271
KUA Limpung