·
Saya punya sahabat di Semarang, seorang Ibu
tua penjual tape singkong keliling dengan sepeda kayuh.
Hampir setiap hari ia lewat di depan rumah kos - kosan saya ketika masih kuliah
di Kota Semarang sekitar tahun 1996 – 1998. Bahkan Ibu tua ini sering berhenti
berlama-lama di depan rumah kos - kosan, sampai saya keluar dan membeli
tapenya.
Saking seringnya bertemu, akhirnya kami menjadi sahabat. Pantasnya ia menjadi Ibu
saya, melihat usianya. Sampai saya sering mengunjungi rumahnya yang sangat
sederhana di daerah Mangkang.
Menilik kondisi rumahnya, penampilan dan usahanya, tampak kalau ia hidup dalam
berbagai bentuk kesulitan. Rumahnya berdinding anyaman bambu, dengan genting
kuno yang kecil ukurannya, serta lantai dari tanah tanpa ada tembok semen sama
sekali.
Jika musim hujan, selalu tiris, air masuk ke dalam rumahnya, dan membuat lantai
rumahnya ditumbuhi rumput karena kerap tersiram air hujan.
Di rumahnya tidak ada motor. Hanya ada satu sepeda kayuh yang ia gunakan untuk
jualan tape keliling Mangkang.
Yang sangat mengagumkan bagi saya, ia lebih sering bercerita tentang
kebahagiaan hidupnya sebagai penjual tape. Bukan bercerita tentang kegetiran
hidup yang dialami.
Mungkin karena kegetiran itu sudah dirasakan setiap hari, maka menjadi tidak
berasa lagi baginya. Yang lebih ia rasakan adalah kegembiraan, maka itu yang
selalu diceritakan.
Ia selalu antusias menceritakan kegembiraan yang dirasakan ketika ada
“orang-orang penting” membeli tape singkongnya, bahkan selalu mengulang cerita
tentang seorang dokter yang berlangganan membeli tapenya.
Contoh kegembiraanya seperti ini.
“Yang membeli tape saya itu orangnya bermobil. Mobil mereka bagus-bagus”,
cerita sang Ibu dengan wajah berbinar-binar saking bahagianya.
Saya bayangkan, mereka yang punya mobil belum tentu sebahagia Ibu itu. Namun Ibu
yang tidak punya mobil, justru merasakan kebahagiaan yang tidak didapatkan oleh
para pemilik mobil.
Begitulah cara ia menikmati hidup. Barangkali ia ingin berpesan, hidup itu
terlalu indah untuk dikesali. Nikmati saja semua problematika dalam kehidupan,
agar kita selalu bahagia walau penuh dengan keterbatasan.
___________________________________________________________________
Written by ; H.Abdullah Najib
.jpg)
